Ayah.
Maafkan aku yang selama ini belum
bisa menjadi anak yang baik. Maafkan aku terkadang aku sering kesal padamu.
Maafkan aku, aku sering membantah nasihatmu…
Ayah.
Aku tahu alasanmu selalu melarangku
pergi malam. Kau ingin menjagaku pasti. Ku paham itu. Kau tak mau aku mencicipi
dunia malam yang gemerlap, karena kau takut aku akan menjadi sosok yang penuh
dengan dosa. Aku tahu mengapa kau melarangku untuk mempunyai hubungan dekat dengan
lelaki. Pasti karena kau tak kuasa menahan cemburumu yang amat sangat. Kau tak
mau ada lelaki yang merebut gadis kecilmu, di saat yang kurang tepat ini.
Ayah.
Terima kasih untuk segala kebaikanmu
padaku. Terimakasih untuk semua jerih payahmu membanting tulang demi keluarga
ini. Aku menyayangimu sangat.
Ayah. Engkaulah yang terbaik.
Ibu.
Kau segalanya bagiku. Aku
menyayangimu lebih dari apapun di dunia ini. Memang terkadang aku sering kesal
padamu, karena hampir setiap hari kau memarahiku. Namun, aku sadar semua
amarahmu beralaskan dan itulah yang terbaik untukku.
Ibu.
Maafkan aku, terlalu letihnya aku
dengan segala aktivitasku terkadang aku malas membalas sms darimu. Ku pikir
hanya sekedar menanyakan keadaanku, apakah aku sudah makan atau belum. Tapi aku
tahu kau sangat menghawatirkanku. Memperhatikanku sampai setiap detail
kebutuhanku.
Ibu.
Jika ku kembali memutar rekaman
proses kelahiranku lima belas tahun silam, aku yakin aku akan menangis. Kau
harus melahirkan seorang aku, yang kemudian tumbuh menjadi anak yang
seperti ini. Kau sangat kuat. Ya, kau
wanita terkuat yang pernah aku kenal.
Ibu.
Kuucapkan terimakasih yang sangat
teramat dalam kepadamu. Untuk seluruhnya. Untuk semuanya, dan untuk segalanya.
Ibu. Engkaulah yang terbaik.
Adik.
Hai adikku. Jauh di lubuk hatiku,
aku sangat menyayangimu. Kau bonekaku, kau temanku, kau adikku. Maafkan aku,
Dik aku pernah membuat kau terjatuh sehingga keningmu berlumuran darah. Aku
jahat. Aku bodoh. Maafkan aku aku sering mengacuhkan semua ajakanmu, panggilanmu…
Dik.
Kau adikku satu-satunya. Adik
perempuan yang sangat aku sayang.
Dik.
Terima kasih sudah mau menjadi
penghiburku saatku sedih. Menjadi badut dalam hari-hariku.
Aku berjanji akan menjadi kakak yang
baik bagimu.
Dik. Engkaulah yang terbaik.
Kalian semua memang bukan yang
terhebat, tapi kalian semuanyalah yang terbaik. Selamanya, aku menyayangi
keluarga ini.
Sekian dari aku. Aku pamit.